31 December 2006

Tutup Buku

Sudah setahun lewat sejak rencana-rencana ditorehkan. Apesnya, terlalu banyak yang hanya menjadi tulisan tanpa bisa diwujudkan. Mungkin tahun ini adalah tahun paling sia-sia. Tak ada pencapaian berarti yang layak diingat. Kesimpulannya jelas; aku terlalu malas.

Ada memang beberapa kejutan, semacam hadiah yang diterima tanpa pernah terbayangkan sebelumnya. Untuk semua itu, sepatutnya aku bersyukur. Maka kucoba mengakhiri catatan tahun ini dengan sepenggal senyuman. Kesakitan yang tertulis biarlah jadi sejarah. Besok mulai lagi dengan lembaran baru. Besok mulai lagi dengan sisa angan tak kesampaian. Besok mulai lagi, dengan daftar mimpi yang pernah kita sepakati.

Semoga tahun depan sarat akan pencapaian yang berarti.

6 comments:

Alex Ramses said...

Hmm,,,, apapun pencapaian kita, yagn penting disyukuri, kaleee,,,

Semoga di tahun2 mendatang tambah matang, tambah bijak dan tambah baik. ameen,,, gimana ujian pak?

Anonymous said...

Tahun yang lewat telah merangkum berbagai untaian rasa tersendiri mas, skrng mngkn waktunya untuk menorehkan kembali cerita yang lebih menyenangkan. Aku juga lagi gak bersemangat mas..:) lama gak jalan2.

Unknown said...

Om, hidup ini akan berakhir mati
Tidak ada yang abadi.
Tapi bagaimana sebuah kehidupan yang kita jalani
Bisa berarti di kemudian hari,
Memberi sentuhan makna bagi bumi. Karena memang inilah liturji yang mestinya kita renungkan kembali...

Salam
Wafie el-Luthfy

Anonymous said...

Mas Nanang, sampeyan ini produktif sekali, blog sampeyan ada berapa sih? Banyak banget kayaknya...
Maaf, agak gak nyambung dengan tulisan di atas, gak ada kotak teriaknya sih...

Anonymous said...

mas lihat sekarang, betapa lama waktu yang tak kau gunakan untuk memahat kata-katamu di sini. jadi, mungkin berapa banyak lagi kerugian yang ingin kau tuai? hidup masih panjang sepanjang rambut sampean dan berkelok-kelok rumit sama seperti rambut kamu...

Lelaki Senja said...

nice blog..salam kenal..