03 December 2005

Catatan Akhir (Awal) Tahun

Betapa tidaknya mudahnya menjadi sesuatu yang berharga, kalimat itu yang kutemukan diantara remah-remah perjalanan menempuh hidup. Saat sebuah pertanyaan dilontarkan, tentang seberapa besar arti kehadiran bagi peradaban manusia yang terus berkelanjutan ini. Aku tidak (atau belum) memberi kontribusi yang berarti. Sungguh memalukan. Bahkan sampah (organik)pun mampu menyuburkan tanah di mana ia ditanam. Dan aku? Hanya virus penumbuh penyakit belaka. Ah, bahkan viruspun terlalu agung untuk kusandang. Setidaknya setiap orang yang sakit dan mampu bersabar akan mendapat ganti dariNya atau bahkan terhapusnya dosa. Tapi aku?

Memang aku tak benar-benar tahu, seberapa besarkah sumbangsih yang harus diberikan agar seseorang layak dicatat dalam sejarah. Jujur saja, aku tak (atau belum) memiliki sesuatu untuk kuberikan. Sebaliknya, betapa banyak yang telah aku terima dari kalian, juga mereka yang telah rela atau tidak rela berbagi irisan-irisan pengalaman. "I'm sorry, I can't be perfect." Penggalan lagu Simple Plan yang kadang mengalun dari mulut pendosa ini. Maka maafkan, jika sebagai anak aku tak (atau belum) bisa membuat Bapak dan Bunda berbangga. Maka maafkan, jika sebagai adik aku tak (atau belum) bisa meneladani sikap mulia. Maka maafkan, jika sebagai kakak aku tak (atau belum) mampu memberikan teladan. Dan maafkan, karena sebagai kawan aku hanya menitipkan segala bentuk rasa tak nyaman dalam tubuh dan jiwa kalian.

Mohon dimaklumi. Saat ini aku sedang bertumbuh, berupaya menjadi pribadi yang utuh. Beribu terima kasih untuk kalian, juga mereka yang telah membuatku "merasa" berharga. Semua masukan, kritik, puja-puji juga caci maki yang kalian beri, sehingga aku tersadarkan bahwa hidup masih harus diperjuangkan. Selagi hari masih pagi, selagi mimpi belum mati.

No comments: